Kendari – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara bergerak cepat melakukan langkah antisipasi maupun upaya penanganan dampak banjir yang mengakibatkan ratusan hektare sawah terendam air.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengaku telah melakukan antisipasi turunnya produktivitas padi akibat banjir.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota terkait jumlah atau luas sawah yang terendam banjir baru-baru ini.
“Kita sudah minta kabupaten dan kota melaporkan berapa luas sawah yang terendam banjir agar dapat ditindaklanjuti untuk bisa mendapatkan bantuan para petaninya, ” ujarnya.
Selanjutnya untuk irigasi yang jebol pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga, serta Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV. Sedangkan untuk bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) disediakan Distanak Sultra.
“Kalau Kota Baubau mereka sudah bermohon disiapkan benih pengganti. Sedangkan di beberapa kecamatan di Konsel mereka minta dilakukan pembenahan terhadap irigasi utamanya, kan jebol dia meluap akhirnya masuk ke sawah petani,” terangnya.
Kemudian kata Rusdin, ada juga beberapa yang memilih mengatasi sendiri benih dan genangan airnya, namun mereka meminta alat pertanian untuk pengolahan ulang.
“Kalau kita di provinsi sekarang ada brigade Alsintan jadi kalau mereka butuh silahkan bersurat ke Distanak Sultra, nanti alatnya kita kirim kesana untuk membantu mengolah kembali lahan yang terkena banjir. Tahun lalu alsintan itu kita berikan ke kelompok tani, tahun ini kita rubah mekanismenya, supaya semua dapat kita simpan di provinsi. Jadi kalau ada kelompok yang minta silahkan pinjam pakai,” pungkasnya.