Indonesia Berpotensi Krisis Pangan, 45 Juta Warga Bisa Terdampak

- Wartawan

Rabu, 26 Juni 2024 - 07:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pilarkita.id, Jakarta – Berkurang produksi padi di Indonesia terus meningkat. Banyak hal yang menjadi penyebab terus berkurangnya produktivitas padi di sejumlah wilayah

 

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan Indonesia berpotensi terkena krisis pangan hingga menyebabkan kelaparan. Menurutnya hal ini dapat terjadi jika pemerintah tidak segera menggenjot produk pangan selama tiga bulan ke depan, yakni Juli, Agustus, dan September.

Menurutnya krisis kelaparan ini bisa mempengaruhi 7-16% penduduk. Dengan jumlah penduduk Indonesia pada 2024 ini mencapai 281.603.800 jiwa, artinya sekitar 19.712.266-45.056.608 jiwa rawan kelaparan.

“Ada 59 negara terancam rawan kelaparan, ada 10 negara sudah kelaparan. Saudara kita, kita cek tadi bertambah lagi ada 970 juta (orang) kelaparan saat ini. Ini ada beberapa negara, Kongo, Nigeria, Sudah, Afganistan, dan seterusnya. Ini kondisi kelaparan saat ini, Indonesia termasuk rawan, rentan kelaparan 7-16%,” katanya dalam Acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional Tahun 2024 di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024).

Baca Juga :  Siska Bersama Sudirman Terima Rekomendasi Nasdem untuk Pilwali Kota Kendari

Untuk mengatasi permasalahan ini Amran menyebut sudah menyiapkan tiga program unggulan yang dapat membantu tingkat produksi pangan dalam negeri dan sudah berjalan. Yakni program pompanisasi sawah, program opla (optimalisasi lahan pertanian), dan terakhir program padi gogo.

Untuk program pompanisasi ia menyebut saat ini pemerintah sudah membagikan sekitar 24.000 unit pompa air ke wilayah-wilayah pertanian untuk segera dipasang. Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan 46.000 unit pompa lainnya yang siap untuk dibagikan ke berbagai daerah.

“Tapi tolong yang minta pompa dulu jangan yang tidak punya sungai, jangan yang sungainya sudah kering minta pompa. Apanya yang mau dipompa? Bapak mau saling pompa? Jangan, aku temukan di daerah ‘mana pompanya?’,’ini pak’,’terus mana airnya?’,’kering pak’, lah kenapa minta pompa?,” ucapnya.

Baca Juga :  Komitmen Permudah Investasi, Gubernur Sultra: Investor Harus Perhatikan Kewajibannya

“Tolong yang ada mengalir air sepanjang tahun diprioritaskan, dan pak Dirjen (Alat dan Mesin Pertanian) jangan dibatasi ya. Tapi tolong yang tidak ada air jangan dulu minta pompa, jangan aji mumpung,” tegas Amran.

Meski begitu Amran sadar betul jika ketiga program ini tidak bisa berjalan tanpa ada kerja sama dari lembaga pemerintahan lain, khususnya Pemerintah Daerah baik di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

Karenanya ia meminta dengan sangat agar setiap pemda dapat memantau dan turun langsung dalam mengamankan komoditas pangan di wilayahnya masing-masing.

“Tolong Kadis (Pertanian) Kabupaten, Anda ujung tombak. Tolong Kadis Provinsi, tolong sampaikan salam hormat saya kepada bupati gubernur kami komunikasi dengan Mendagri agar perhatian serius sektor pangan hari ini sangat kritis dan ini bisa berbahaya kalau kita tidak serius,” pungkasnya.

Visited 13 times, 1 visit(s) today

Berita Terkait

Sekjen Kemensos RI Serahkan Bantuan Santunan kepada Korban Bencana Non Alam di Kendari
Kendari Juara Umum ke-II STQH Tingkat Provinsi Sultra
Wagub Sultra Launching Ekspor 98 Ton Produk Perikanan Senilai Rp28 Miliar ke AS dan Thailand dari Terminal
Susut Ratusan Hektar, Gubernur Bentuk Tim Telusuri Aset Pemprov Sultra di Nanga-nanga
Buka Sultra invesment Summit 2025, Gubernur Tekankan Lima Hal Penting ke Investor
Komitmen Permudah Investasi, Gubernur Sultra: Investor Harus Perhatikan Kewajibannya
Kejari Berikan Pendampingan Hukum Pemkot Kendari
Pemkot Kendari Matangkan Persiapan Penilaian Kota Sehat 2025

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:06 WIB

Sekjen Kemensos RI Serahkan Bantuan Santunan kepada Korban Bencana Non Alam di Kendari

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:00 WIB

Kendari Juara Umum ke-II STQH Tingkat Provinsi Sultra

Selasa, 24 Juni 2025 - 22:38 WIB

Wagub Sultra Launching Ekspor 98 Ton Produk Perikanan Senilai Rp28 Miliar ke AS dan Thailand dari Terminal

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:24 WIB

Susut Ratusan Hektar, Gubernur Bentuk Tim Telusuri Aset Pemprov Sultra di Nanga-nanga

Selasa, 24 Juni 2025 - 12:38 WIB

Buka Sultra invesment Summit 2025, Gubernur Tekankan Lima Hal Penting ke Investor

Berita Terbaru

Berita

Kendari Juara Umum ke-II STQH Tingkat Provinsi Sultra

Jumat, 27 Jun 2025 - 08:00 WIB