Pilarkita.id, Kolaka – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Provinsi Sultra yang dirangkaikan dengan HUT ke-29 Otonomi Daerah di Kolaka pada Sabtu (27/4/2025), di Alun-alun Kabupaten Kolaka.
Menariknya dalam momen perayaan tersebut, suasana kebhinekaan terasa kental dengan Gubernur Andi Sumangerukka mengenakan pakaian adat Tolaki, diikuti oleh para Bupati dan pejabat lainnya yang juga mengenakan beragam pakaian adat dari berbagai daerah di Sultra.
Orang Nomor Satu Sultra itu mengenakan pakaian adat Tolaki serba merah.
Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Provinsi Sultra dihadiri sejumlah tokoh penting dan perwakilan masyarakat, termasuk para perwakilan keluarga tokoh pejuang pembentukan provinsi, anggota DPR RI dan DPD RI daerah pemilihan Sultra, anggota BPK RI, H. Haerul Saleh, serta pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Sultra.
Selain itu, tampak hadir anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sultra, Sekretaris Daerah Provinsi Sultra beserta jajaran, Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sultra, para Bupati dan Walikota beserta wakil dan ketua tim penggerak PKK se-Sultra.
Kemeriahan upacara juga ditandai dengan kehadiran para Raja, Sultan, Ketua Lembaga Adat/Kerukunan di wilayah Sultra, termasuk Paduka Yang Mulia Raja Bokeo Mekongga ke-20 beserta Permaisuri, Paduka Yang Mulia Sultan Buton, Ketua Lembaga Adat Tolaki, Ketua Lembaga Adat Muna, Ketua Lembaga Adat Moronene, dan perwakilan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Sultra.
Ketua Dharma Wanita Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sultra, Ketua DPRD Kabupaten/Kota se-Sultra, anggota Forkopimda Kabupaten Kolaka, para pejabat sipil dan TNI/Polri lingkup wilayah Sultra, pimpinan instansi vertikal, pimpinan perguruan tinggi, pimpinan perbankan, pimpinan organisasi dunia usaha, pimpinan perusahaan, pimpinan organisasi masyarakat, pimpinan media, para Camat, Lurah, dan Kepala Desa se-Sultra, serta tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat turut memeriahkan jalannya upacara.
Dalam sambutannya, Gubernur Andi Sumangerukka menyampaikan rasa syukur atas eksistensi Provinsi Sultra yang telah mencapai usia 61 tahun sejak pembentukannya pada tahun 1964. Gubernur menekankan berbagai pencapaian pembangunan yang telah diraih di segala bidang, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.
“Provinsi Sultra sekarang ini adalah warisan prestisius dan sangat berharga dari hasil perjuangan dan karya yang penuh pengorbanan para pendahulu kita di masa lalu,” ujar Gubernur.
Berkaitan dengan hal tersebut, Gubernur seraya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para tokoh pejuang pembentukan provinsi dan para mantan pemimpin daerah.
Gubernur juga menyoroti potensi besar Sultra yang dikaruniai kekayaan sumber daya alam melimpah dan keberagaman masyarakat dalam agama, suku, bahasa, budaya, adat istiadat, status sosial, dan pandangan politik.
ASR mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memberdayakan potensi tersebut secara optimal demi kemajuan dan kesejahteraan daerah.
Keberagaman atau perbedaan yang ada bukan untuk dipertentangkan, karena sesungguhnya keberagaman adalah sebuah keindahan sekaligus kekuatan mumpuni yang apabila diharmonisasikan dengan baik akan menjadi modal besar dan berharga untuk menggapai kemajuan masyarakat dan daerah Sultra, sekaligus kemajuan bangsa dan negara kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gubernur Andi Sumangerukka mengingatkan bahwa peringatan HUT ke-61 Provinsi Sultra yang berdekatan dengan HUT Otonomi Daerah ke-29 bukan hanya sekadar seremonial, melainkan momentum untuk meningkatkan kesadaran kolektif bahwa membangun Sultra sebagai daerah otonomi adalah tanggung jawab bersama pemerintah dan seluruh komponen pembangunan.
Dari Bumi Mekongga Kolaka, Gubernur mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga kerukunan, persatuan, dan kesatuan dalam keberagaman, meningkatkan integritas dan kinerja, bersinergi dan berkolaborasi secara efektif, efisien, dan produktif, serta bijak dalam pengelolaan dan pengembangan potensi daerah.
Dirinya juga menekankan pentingnya meningkatkan peran, partisipasi, dan kontribusi positif dalam pembangunan daerah.