Pilarkita.id, Kendari – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung membuka Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) di Sultra pada 7 hingga 10 Juli 2024 di salah satu hotel di Kendari pada Senin (8/7/2024).
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sultra Doni Septadijaya melaporkan, FESyar KTI 2024 merupakan muara dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh 18 kantor perwakilan BI di KTI untuk mendorong pengembangan ekonomi syariah, baik dari sisi penguatan ekosistem halal, penguatan keuangan syariah maupun penguatan literasi serta inklusi halal lifestyle
Dia menerangkan pada FESyar KTI 2024 itu akan dilaksanakan empat program unggulan, yaitu gerakan sadar wakaf KTI, gerakan halal UMKM KTI, inisiasi ekosistem halal KTI, dan akselerasi literasi ekonomi syariah KTI.
Pentingnya kematangan ekosistem halal menurutnya untuk mendorong pengembangan industri halal, BI turut mendorong literasi halal lifestyle dengan tujuan membentuk pasar halal yang kokoh di dalam negeri. Sehingga dapat terbentuk pasar halal yang mandiri bagi para produsen produk halal baik dari sektor kuliner, fesyen hingga industri keuangan syariah.
Pelaksanaan berbagai program itu diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan ekosistem halal di KTI dan mendorong kontribusi industri halal pada dunia.
Sementara dari sisi pembiayaan syariah, BI terus bersinergi dengan lembaga keuangan untuk mendorong penyaluran pembiayaan syariah baik dari sisi kebijakan makro prudensial melalui implementasi Insentif Likuiditas Makroprudensial (ILM) maupun dari sisi mikro melalui pelaksanaan business matching dengan target pembiayaan senilai Rp176 miliar hingga akhir 2024.
Kesempatan yang sama, Sekda Sultra Asrun Lio mengatakan, di Sultra ada 124 pesantren dan lembaga pendidikan Islam yang memiliki modal sangat berharga untuk perkembangan ekonomi syariah.
“Pelaksanaan FESyar yang di gelar ini menjadi suatu kehormatan bagi Sultra. Kami harap ini jadi langkah konkret dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia timur khususnya di Sultra,” harapnya.
Sekda menjelaskan bahwa FESyar KTI 2024 menjadi wadah untuk mempertemukan para pelaku usaha syariah, investor, dan konsumen dalam meningkatkan transaksi dan investasi di sektor ekonomi syariah.
“Kita akan bersama-sama merayakan potensi ekonomi syariah yang kaya dan beragam, serta menggali peluang-peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Dalam rangka mempercepat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sultra, Pemerintah Daerah telah mengambil langkah strategis dengan membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS). Pembentukan KDEKS ini diharapkan menjadi motor penggerak dalam mengoptimalkan potensi ekonomi syariah yang besar di Sultra.
“Untuk mempercepat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sultra, Pemerintah Daerah telah membentuk KDEKS. Berbagai inisiatif telah kita lakukan untuk memperkuat ekosistem hala, seperti pembentukan zona kuliner halal, aman, dan sehat (Zona Khas) di masjid Al-Alam, serta pemberdayaan ekonomi pesantren”, ungkap Sekda. */red