Pilarkita.id, Kendari – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Pemprov Sultra terus berupaya memperluas luas tanam padi dan mendorong produktivitas padi di tahun 2024. Sayangnya, kerusakan akibat banjir tidak dapat dihindari.
Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan Pemprov Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengungkapkan pertanaman padi yang mengalami kerusakan akibat banjir pada tahun 2024 seluas 3.726,02 ha (puso seluas 772,27 ha).
Rusdin mengatakan telah melakukan pemenuhan Prasarana Sarana Pertanian (PSP) sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim.
“Rehabilitasi dan konservasi lahan, fasilitasi pembiayaan asuransi pertanian, fasilitasi penyediaan pupuk dan pestisida, optimalisasi pemanfaatan air dan jaringan irigasi, serta penyediaan alat dan mesin pertanian,” terang Rusdin, saat melaporkan kepada Pj Gubernur Sultra dalam Rapat Koordinasi (Rakor) membahas langkah antisipasi dan mitigasi menyikapi musim pancaroba, termasuk kesiapan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN), di Ruang Rapat Gubernur, Rabu (03/07/24).
Sementara, pada periode Januari-Mei 2024, Distanak Sultra juga mengungkap sebanyak 1.990 hektar lahan sawah di Sultra rusak terendam banjir. Daerah terdampak bencana paling parah di Konawe seluas 1.532 hektar. Bencana ini berlipat dirasakan petani setelah tahun sebelumnya gagal panen akibat dilanda kekeringan panjang.
Lokasi lahan yang terendam banjir tersebut tersebar di tujuh kabupaten dan kota di wilayah ini. Adalah Konawe, Kolaka, Konawe Utara, Kolaka Timur, Bombana, Konawe Selatan dan Kota Kendari.
Sementara, Pj Gubernur Andap Budhi Revianto mengucapkan terima kasih atas paparan yang disampaikan, dan ditegaskan kepada Perangkat Daerah terkait agar dapat mengantisipasi dan juga memitigasi segala potensi yang akan terjadi.
Khusus untuk Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Andap mengistruksikan agar serius melakukan pemetaan sentral pangan yang menjadi pusat produksi padi. Sehingga, langkah mitigasi dan antisipasi dapat dilakukan jika terjadi perubahan musim.
“Kepada Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan untuk segera memetakan sentra produksi padi kita agar jangan sampai panen kita terganggu. Menuju puncak musim kemarau agar segera siapkan pompa pengairan, selamatkanlah panen kita,” tegasnya.