Rupiah Anjlok ke Rp16.412, Ekonom: Banyak Investor yang Realokasi ke Negara Lain

- Wartawan

Sabtu, 15 Juni 2024 - 15:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi mata uang dolar dan rupiah.

ilustrasi mata uang dolar dan rupiah.

PILARKITA.ID, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus anjlok diyakini terjadi karena para investor mengalihkan investasinya ke pasar saham negara lain.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual memprediksi bahwa investor telah merealokasi ke negara yang valuasinya lebih menarik seperti Jepang, dan negara lainnya.”Ada sentimen negatif di pasar modal. Investor saham banyak yang realokasi ke pasar saham negara lain yang valuasinya menarik spt China, India dan Jepang,” kata David kepada Kantor Berita Politik RMOL, pada Sabtu (15/6).

Hal tersebut dikatakan David setelah mata uang rupiah anjlok ke posisi Rp16.412 per dolar AS pada penutupan perdaganagan Jumat (14/6).

Baca Juga :  Penuhi Ketentuan, Bank Sultra Masih Butuh Tambahan Modal Rp1,1 Triliun

Mata uang Garuda tersebut ditutup merosot 142 poin, atau melemah 0,87 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

David meyakini, kondisi itu terjadi lantaran indeks dolar AS yang cenderung menguat usai The Fed menahan suku bunganya, dan mengumumkan pemangkasan suku bunga yang hanya terjadi satu kali tahun ini.

Ketua The Fed, Jerome Powell sendiri mengatakan keputusan itu diambil setelah mereka melihat inflasi AS yang masih terus berlanjut, meski telah sedikit mereda.

“Sikap kebijakan kami dapat terus berlanjut selama (inflasi) masih terus berlanjut. Kami mempunyai pasar tenaga kerja yang kuat dan bagus. Kami pikir kami telah membuat kemajuan dalam hal stabilitas harga. Kami sempat bertanya apakah sikap kebijakan kami sudah tepat? Dan menurut kami ya, ini sudah tepat,” tuturnya beberapa waktu lalu.
Hal tersebut membuat bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 5,25-5,50 persen pada Rabu (12/6), setelah pertemuan selama dua hari, sehingga dolar AS terus menggulung mata uang negara lain, termasuk Indonesia.

Baca Juga :  Pemkot Kendari Dorong Optimalisasi PAD

Di sisi lain, David memprediksi bahwa rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.000-Rp16.500 per dolar AS dalam jangkar pendek ini. rmol

Visited 4 times, 1 visit(s) today

Berita Terkait

Wagub Sultra Launching Ekspor 98 Ton Produk Perikanan Senilai Rp28 Miliar ke AS dan Thailand dari Terminal
Buka Sultra invesment Summit 2025, Gubernur Tekankan Lima Hal Penting ke Investor
Komitmen Permudah Investasi, Gubernur Sultra: Investor Harus Perhatikan Kewajibannya
Wamenaker RI Puji Komitmen PT Vale dalam Membangun Industri Pertambangan yang Inklusif, dan Berkelanjutan
Menteri Kehutanan Apresiasi Praktik Pertambangan PT Vale
PT Vale Tegaskan Komitmen Keberlanjutan Melalui Aksi Nyata pada Hari Lingkungan Hidup 2025
PT Vale Komitmen Jaga Bumi, Bersama KLHK Edukasi Masyarakat Pentingnya Daur Ulang Plastik
Diskon Tarif Listrik 50% Akhirnya Dibatalkan Usai Rapat di Istana

Berita Terkait

Selasa, 24 Juni 2025 - 22:38 WIB

Wagub Sultra Launching Ekspor 98 Ton Produk Perikanan Senilai Rp28 Miliar ke AS dan Thailand dari Terminal

Selasa, 24 Juni 2025 - 12:38 WIB

Buka Sultra invesment Summit 2025, Gubernur Tekankan Lima Hal Penting ke Investor

Senin, 16 Juni 2025 - 21:44 WIB

Wamenaker RI Puji Komitmen PT Vale dalam Membangun Industri Pertambangan yang Inklusif, dan Berkelanjutan

Jumat, 13 Juni 2025 - 19:01 WIB

Menteri Kehutanan Apresiasi Praktik Pertambangan PT Vale

Kamis, 5 Juni 2025 - 17:22 WIB

PT Vale Tegaskan Komitmen Keberlanjutan Melalui Aksi Nyata pada Hari Lingkungan Hidup 2025

Berita Terbaru

Berita

Kendari Juara Umum ke-II STQH Tingkat Provinsi Sultra

Jumat, 27 Jun 2025 - 08:00 WIB