“Sejak menjadi capres, isu kedaulatan pangan selalu ia gaungkan, dan kini dijalankan lewat Asta Cita membangun dari desa,” kata Riyono lewat keterangan resminya di Jakarta, Kamis, 25 September 2025.
Menurutnya, target pertumbuhan ekonomi 8 persen dengan kemiskinan 0 persen hanya bisa tercapai bila kedaulatan pangan berbasis desa diwujudkan.
“Petani, nelayan, dan peternak sebagai kelompok miskin harus diangkat melalui koperasi merah putih berbasis desa,” ujarnya.
Riyono mencatat capaian produksi beras saat ini cukup baik dengan surplus hingga 1 juta ton. Namun gejolak harga beras masih terjadi karena 95 persen pasar dikuasai swasta.
“Pidato Presiden bahwa penggilingan nakal akan dieksekusi adalah warning agar swasta tidak main-main,” tegasnya.
Anggota Komisi IV DPR RI itu menilai komitmen Prabowo terlihat dari naiknya alokasi anggaran pangan menjadi 5 persen APBN, dan idealnya 10 persen.
“Dengan anggaran besar, SDM, dan teknologi, kedaulatan pangan bisa tercapai. Petani harus dijadikan profesi membanggakan agar sarjana pertanian mau pulang membangun desa,” jelasnya.
Riyono menekankan perlunya revolusi teknologi pertanian dan perikanan agar Indonesia bisa bersaing di pasar global.
“Hari Tani jadi momentum menghadirkan spirit kedaulatan pangan agar petani Indonesia sejahtera dan Indonesia emas 2045 terwujud,” pungkasnya.