PT Vale dan TNI AL Bersinergi untuk Industri Strategis Nasional, Jetty Morowali Siap Dukung Rantai Pasok Nikel Hijau untuk Masa Depan Energi Dunia

- Wartawan

Rabu, 21 Mei 2025 - 19:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pilarkita.id, Morowali – Di tengah tantangan krusial dunia dalam transisi energi dan krisis iklim, Indonesia memainkan peran penting sebagai pemasok nikel global untuk ekosistem kendaraan listrik. Untuk menjawab peran strategis ini, PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale”) terus memperkuat infrastruktur hilirisasi berbasis keberlanjutan—salah satunya melalui pembangunan jetty di IGP Morowali yang hari ini ditinjau oleh jajaran TNI AL dari Lantamal VI Makassar.

Kunjungan oleh Brigjen TNI (Mar) Wahyudi, Komandan Lantamal VI TNI AL Makassar, bersama Ketua Korcab VI DJA II, Ny. Evi Amalia Wahyudi dan jajaran, menjadi simbol pentingnya sinergi antara sektor pertahanan dan industri strategis nasional dalam menciptakan rantai pasok yang aman, hijau, dan efisien. Jetty ini dirancang untuk mengelola hingga 10 juta ton limonite ore dan 5–6 juta ton saprolite ore per tahun, menjadikannya penghubung utama logistik menuju fasilitas pemurnian nikel di Sambalagi.

“Kami tidak hanya membangun infrastruktur, kami membangun masa depan Indonesia dalam ekonomi hijau global,” ujar Muhammad Asril, Chief of Project Officer PT Vale. “Keamanan laut, efisiensi logistik, dan keberlanjutan lingkungan harus berjalan beriringan.”

Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan entitas Grup MIND ID, IGP Morowali membawa visi pemerintah untuk membangun hilirisasi berbasis ESG (Environment, Social, Governance) yang tidak hanya menciptakan nilai tambah dalam negeri, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam transisi energi dunia.

Baca Juga :  Miris, Sekda Sultra Akui Kedisiplinan ASN Pemprov Baru Alami Peningkatan

Brigjen Wahyudi menyampaikan apresiasi atas progres pembangunan yang dilakukan PT Vale, khususnya terhadap pengelolaan lingkungan yang proaktif dan rencana kerja yang matang. “Saya melihat komitmen yang kuat, mulai dari kolam sedimentasi, pengelolaan limbah, hingga fasilitas pembibitan. Ini adalah standar keberlanjutan yang layak menjadi model nasional,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi berkelanjutan antara TNI AL dan pelaku industri, khususnya untuk menjamin kelancaran operasional kawasan pesisir yang kini menjadi tulang punggung logistik industri hijau.

Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan Syahbandar yang hadir, Harjono, turut memberikan apresiasi terhadap kepatuhan PT Vale dalam menjalankan regulasi perizinan pelabuhan. Ia juga mendukung percepatan perizinan agar fasilitas jetty segera beroperasi untuk kepentingan industri dan ekonomi nasional.

“PT Vale merupakan salah satu perusahaan yang sangat taat dalam tata kelola perizinan pelabuhan. Kami melihat komitmen kuat PT Vale dalam memastikan operasional yang aman, berkelanjutan, dan sesuai dengan standar kepelabuhanan nasional,” ujar Harjono perwakilan KUPP Kelas III Bungku.

Baca Juga :  PT Vale Komitmen Jaga Bumi, Bersama KLHK Edukasi Masyarakat Pentingnya Daur Ulang Plastik

Dalam setiap tahapan proyek, PT Vale menempatkan keselamatan kerja dan keberlanjutan sebagai dua fondasi utama. Jetty Morowali dibangun dengan standar internasional, meminimalkan risiko lingkungan sekaligus memperkuat keandalan logistik nasional.

“Dalam setiap aspek pekerjaan kami, dari dermaga hingga reforestasi, prinsip ESG kami terapkan secara nyata. Kami tidak hanya menambang—kami memulihkan, melindungi, dan memberdayakan,” jelas Asril.

Komitmen ini selaras dengan pencapaian PT Vale di Sorowako, yang telah menerapkan praktik reklamasi, pengelolaan air, dan pelibatan komunitas secara konsisten. Seluruh pendekatan tersebut kini direplikasi di Morowali untuk memastikan keberlangsungan jangka panjang dan kontribusi terhadap Net Zero Emissions Indonesia 2060.

Dengan beroperasinya jetty ini, PT Vale membuka jalur baru untuk efisiensi logistik, peningkatan kapasitas hilirisasi nasional, serta penciptaan lapangan kerja hijau. Kolaborasi dengan TNI AL bukan hanya tentang pengamanan wilayah, tetapi tentang memperkuat fondasi bersama untuk kemajuan industri strategis berbasis nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.

“Indonesia memiliki semua bahan mentah untuk membangun masa depan rendah karbon. Namun, kita hanya bisa sukses jika kita membangun ekosistem industri yang aman, inklusif, dan berkelanjutan—dan itu dimulai hari ini, dari Morowali,” tutup Asril.

Visited 4 times, 1 visit(s) today

Berita Terkait

Sekjen Kemensos RI Serahkan Bantuan Santunan kepada Korban Bencana Non Alam di Kendari
Kendari Juara Umum ke-II STQH Tingkat Provinsi Sultra
Wagub Sultra Launching Ekspor 98 Ton Produk Perikanan Senilai Rp28 Miliar ke AS dan Thailand dari Terminal
Susut Ratusan Hektar, Gubernur Bentuk Tim Telusuri Aset Pemprov Sultra di Nanga-nanga
Buka Sultra invesment Summit 2025, Gubernur Tekankan Lima Hal Penting ke Investor
Komitmen Permudah Investasi, Gubernur Sultra: Investor Harus Perhatikan Kewajibannya
Kejari Berikan Pendampingan Hukum Pemkot Kendari
Pemkot Kendari Matangkan Persiapan Penilaian Kota Sehat 2025

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 14:06 WIB

Sekjen Kemensos RI Serahkan Bantuan Santunan kepada Korban Bencana Non Alam di Kendari

Jumat, 27 Juni 2025 - 08:00 WIB

Kendari Juara Umum ke-II STQH Tingkat Provinsi Sultra

Selasa, 24 Juni 2025 - 22:38 WIB

Wagub Sultra Launching Ekspor 98 Ton Produk Perikanan Senilai Rp28 Miliar ke AS dan Thailand dari Terminal

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:24 WIB

Susut Ratusan Hektar, Gubernur Bentuk Tim Telusuri Aset Pemprov Sultra di Nanga-nanga

Selasa, 24 Juni 2025 - 12:38 WIB

Buka Sultra invesment Summit 2025, Gubernur Tekankan Lima Hal Penting ke Investor

Berita Terbaru

Berita

Kendari Juara Umum ke-II STQH Tingkat Provinsi Sultra

Jumat, 27 Jun 2025 - 08:00 WIB