Pilarkita.id, Kendari – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat produksi padi sepanjang tahun 2024 sebanyak 551,695 ton gabah kering giling (GKG). Produksi padi tersebut setara dengan beras yakni 316,806 ton.
Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengungkap produksi padi tahun 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2023, dimana gabah kering giling hanya 479,407 ton. Sedangkan padi setara beras yakni 275,296 ton.
Peningkatan produksi padi ditahun 2024, menurutnya berkat kerja sama semua stakeholder pertanian di Bumi Ano. Terutama support dari Penjabat Gubernur Sultra dalam memberikan dorongan komitmen untuk menjadikan jajirah Sultra sebagai salah satu sentral lumbung pangan nasional.
“Terimakasih kepada bapak Pj. Gubernur Sultra, Sekda provinsi, para bupati/walikota serta kepala dinas kabupaten/kota se-Sultra, khususnya pada daerah sentra produksi pangan komoditas padi yakni Konawe, Konsel, Bombana, Koltim, dan daerah lainnya yang telah menjaga produksi dan produktivitas kita selama tahun 2024,” ungkapnya, Kamis (30/1/2025).
Rusdin menyampaikan daerah produksi padi gabah kering giling terbanyak yaitu Kabupaten Konawe sebanyak 212,742 ton. Disusul Kolaka Timur 89,760 ton, Konawe Selatan (Konsel) 80,656 ton.
Bombana 78,898 ton, Kolaka 48,396 ton, Baubau 8,198 ton, Konawe Utara 6,978 ton, Kolaka Utara 6,332 ton.
Buton 5,941 ton, Muna Barat 5,417 ton, Buton Utara 3,069 ton, Muna 2,420 ton, Kota Kendari 2,132 ton.
“Kemudian Konawe Kepulauan 626 ton, Buton Selatan 112 ton, dan terakhir Buton Tengah 17 ton,” rincinya.
Kemudian untuk target tanam padi di Sultra dari Kementerian Pertanian untuk tahun 2025 seluas 213,966 hektar, dengan luas lahan baku sawah (LBS) 89,744 hektar.
Rusdin berharap, di tahun 2025 seluruh dinas kabupaten/kota se-Sultra yang membidangi sektor pertanian terus bekerja sama dalam upaya pencapaian target bersama.