Pilarkita.id, Kendari – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, M.Ling, membuka program pelatihan bantuan pemerintah bagi murid Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mendapatkan penguatan akses kebekerjaan luar negeri tahun 2025 di Lapangan SMKN 6 Kendari, pada Kamis (25/9/2025).
Program Murid Sekolah Menengah Kejuruan Yang Mendapatkan Penguatan Akses Kebekerjaan Luar Negeri adalah program bantuan pemerintah yang bertujuan untuk mempersiapkan murid SMK agar memiliki kompetensi unggul dan daya saing global melalui pelatihan intensif, pembekalan budaya kerja internasional, serta penguasaan bahasa asing. Bantuan ini diberikan kepada SMK terpilih untuk mendukung akses kebekerjaan lulusan SMK di perusahaan luar negeri, meningkatkan peluang kerja, dan mempersiapkan mereka menjadi tenaga kerja profesional di tingkat internasional.
Kegiatan pembukaan turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra beserta jajaran, Kepala Dinas Nakertrans, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sultra, Komandan Kodim 1417 Kendari atau yang mewakili, Kepala SMKN 6 Kendari, Dewan Guru, pengawas pembina SMKN 6 Kendari, serta seluruh unsur struktur sekolah.
Sebanyak 11 siswa SMKN 6 Kendari terpilih untuk mengikuti program ini, terdiri atas 10 orang penerima bantuan pemerintah dan 1 orang melalui jalur rekrutmen mandiri. Mereka akan mengikuti pelatihan vokasi sebagai persiapan bekerja di Jepang.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Hugua menegaskan bahwa program pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang tertuang dalam Astacita, khususnya cita keempat yang berfokus pada peningkatan sumber daya manusia.
Menurutnya, Presiden telah menekankan kepada seluruh gubernur, wakil gubernur, bupati, dan wali kota untuk bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan dan menyiapkan tenaga kerja yang kompeten, berkarakter, serta mampu bersaing di dunia internasional.
“Kebijakan ini juga sejalan dengan visi pembangunan Sulawesi Tenggara yang tercermin dalam Tricita ASR-Hugua, yakni terwujudnya Sulawesi Tenggara yang maju, aman, sejahtera, dan religius. Karena itu, sektor pendidikan kami tetapkan sebagai pilar utama pembangunan di Sultra, disusul sektor kesehatan, agromaritim, dan infrastruktur,” ujar Hugua.
Hugua mengungkapkan, peluang kerja di luar negeri, khususnya di Jepang, sangat besar. Jepang membutuhkan ratusan ribu tenaga kerja di berbagai sektor seperti konstruksi, caregiver (perawat lansia), serta pariwisata. “Bukan hanya 10 orang, tapi ratusan ribu tenaga kerja dibutuhkan di Jepang. Orang Indonesia, termasuk dari Sulawesi Tenggara, dikenal santun, kuat, dan sabar. Karakter ini menjadi keunggulan tersendiri,” jelasnya.
Ia menambahkan, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh siswa SMK. Dengan bekal keterampilan vokasi, kedisiplinan, serta budi pekerti yang baik, para lulusan SMK dapat bersaing di pasar kerja global.
Empat Bekal Utama: Visi, Skill, Perilaku, dan Karakter
Lebih lanjut, Hugua menekankan pentingnya empat bekal utama yang harus dimiliki siswa agar mampu menghadapi tantangan dunia kerja, yaitu:
1. Visi – kejelasan cita-cita dan arah masa depan.
2. Skill – keterampilan teknis sesuai bidang keahlian.
3. Perilaku – tata krama, sopan santun, serta kemampuan bersosialisasi.
4. Karakter – ciri khas pribadi yang membedakan seseorang, termasuk keteguhan sikap dan moral.
“Anak-anakku sekalian, kegagalan pendidikan bermula dari ketiadaan visi. Cita-cita harus besar, jangan kecil. Kalau hanya bercita-cita jadi RT atau lurah, selesai. Tapi kalau cita-citamu setinggi langit, meski jatuh, kamu jatuh di antara bintang-bintang,” pesannya penuh semangat.
Hugua juga menekankan bahwa keberhasilan bekerja di luar negeri, terutama di Jepang, bukan hanya ditentukan oleh kemampuan teknis, tetapi 90 persen ditentukan oleh budi pekerti. “Biar kalian hebat secara ilmu, kalau budi pekerti rendah, kalian akan dipulangkan. Maka, pendidikan harus diiringi dengan pembentukan akhlak dan adat istiadat yang baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 6 Kendari, Sitti Ma’wa Rohani, S.Pd., menyampaikan bahwa sekolah yang dipimpinnya saat ini memiliki 1.162 siswa-siswi dengan lima jurusan, yaitu Geologi Pertambangan sebagai ikon SMK Sulawesi Tenggara, Analisis Pengujian Laboratorium, Rekayasa Perangkat Lunak, Akuntansi, serta Teknik Pembangkit Tenaga Listrik.
Menurutnya, kepercayaan yang diberikan kepada SMKN 6 Kendari sebagai salah satu sekolah penerima bantuan program akses ketenagakerjaan luar negeri dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, merupakan sebuah kebanggaan sekaligus amanah besar.
“Program ini tidak hanya pelatihan semata, tetapi sebuah gerakan nyata untuk menyiapkan putra-putri Sulawesi Tenggara agar mampu bersaing di dunia kerja global. Siswa tidak hanya dibekali keterampilan, tetapi juga karakter disiplin dan kesiapan mental untuk mengharumkan nama daerah dan bangsa Indonesia di kancah internasional,” ujar Sitti Ma’wa.
Visited 10 times, 1 visit(s) today