Pikarkita.id, Kendari – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Sulawesi Tenggara memberikan apresiasi terselenggaranya Forum Ekonomi Sulawesi Tenggara (Forkestra) 2025 yang diadakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara.
Kepala BRIDA Sultra Hj Isma MSi menyampaikan kebanggaan dan apresiasinya kepada seluruh periset (peneliti dan perekayasa) yang mengangkat berbagai tema strategis sesuai potensi, permasalahan dan isu strategis daerah yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Setidaknya tahun ini, BRIDA mengutus tujuh tim dalam kompetisi tahunan BI Sultra itu.
“Partisipasi para periset ini membuktikan bahwa BRIDA Sultra hadir bukan hanya sebagai lembaga riset dan inovasi daerah, tetapi juga motor penggerak pengembangan kebijakan daerah berbasis bukti dan sains,” ujarnya.
Tahun ini, sebanyak 7 tim periset BRIDA Sultra ikut dalam kompetensi Opini ilmiah FORKESTRA 2025, dengan judul sebagai berikut:
1. Isabela & Muhammad Dafri – “Maggot (Hermetia illucens) sebagai Energi Terbarukan: Transformasi Limbah Organik Menjadi Biodiesel untuk Ekonomi Berkelanjutan di Sulawesi Tenggara”
2. Almutahir – “Mendorong Konektivitas Infrastruktur Ekonomi Sulawesi Tenggara Sebagai Pengungkit Daya Saing: Integrasi Industri dan Perdagangan Antar Daerah”
3. Nuryamin Kazal & Muhammad Nur Ahsan Zakir – “Strategi Pembangunan Ekonomi Kota Baubau Berbasis Rencana Tata Ruang dan Mitigasi Risiko Bencana”
4. La Ode Muhamad Iqbal – “Pengembangan Green Port Berbasis HRES (Hybrid Renewable Energy System) Terintegrasi 3E (Economy, Education, Environment) di Sulawesi Tenggara”
5. Marsuddin Musa & Adliyah Safrudin – “Strategi Penyelenggaraan Sekolah Unggul Pendidikan Vokasi Berbasis Potensi Lokal di Provinsi Sulawesi Tenggara”
6. Johanes Gedo Sea & Armadi Chairunnas – “Pemanfaatan Gelombang Mekanik Helmholtz dalam Teknologi Seismik untuk Pengembangan Sains dan Penelitian di Sulawesi Tenggara”
7. Sumaya Yulia Putri & Nur Istiqamah – “Pengolahan Limbah Cair Kelapa Sawit Menjadi Biogas dengan Penambahan Kalsium dari Cangkang Telur Ayam di Sultra”.
Berbagai topik tersebut mencerminkan komitmen BRIDA Sultra dalam menjawab isu strategis daerah, mulai dari energi terbarukan, konektivitas ekonomi, tata ruang perkotaan, pendidikan vokasi, hingga pengelolaan limbah berbasis inovasi teknologi. Semua ide ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara yang berkualitas dan berkelanjutan.
Selain itu, BRIDA menegaskan pentingnya kolaborasi riset berkelanjutan antara Bank Indonesia (BI), BRIDA, dan berbagai institusi terkait untuk terus memperkuat ekosistem riset dan inovasi di Sulawesi Tenggara.
“Sinergi dan kolaborasi adalah kunci untuk memastikan hasil riset tidak berhenti pada tataran akademik, melainkan menjadi dasar kebijakan yang nyata bagi pembangunan daerah,” pungkas Kepala BRIDA.
Implementasi hasil forum ini diharapkan tidak hanya berhenti pada gagasan semata, tetapi benar-benar terwujud di tengah masyarakat melalui program nyata, inovasi teknologi, serta kebijakan publik yang adaptif. Dengan demikian, Sulawesi Tenggara dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, meningkatkan kesejahteraan Masyarakat melalui penguatan sektor unggulan daerah, sekaligus meningkatkan daya saing global dalam menghadapi tantangan era industri 4.0 dan ekonomi berkelanjutan.