Pilarkita.id, Kendari – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong produktivitas padi. Maka, perluasan lokasi tanam menjadi salah satu fokus untuk meningkatkan produksi gabah di Bumi Anoa.
Tahun ini, pada periode kedua L, Pemprov Sultra menargetka percepatan tanam mencapai 17.700 hektar atau jauh lebih tinggi dari target sebelumnya yang hanya 7.500 hektar.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distannak) Sultra Muhammad Rusdin Jaya mengatakan percepatan tanam padi merujuk arahan Menteri Pertanian (Mentan).
Langkah ini sebagai upaya meningkatkan produksi hasil pertanian. Untuk penanaman kedua sudah mulai didorong pada Juni ini. Tahun sebelumnya, penanaman dilakukan pada akhir Juli dan Agustus.
“Juni ini, beberapa daerah di Sultra sudah didorong untuk segera melakukan penanaman. Para petani yang telah panen bulan lalu harus segera menanam padi kembali,” kata Muhammad Rusdin Jaya, Sabtu, (22/06/2024).
Rusdin bilang, dalam upaya peningkatan produksi ini, target tanam di Sultra mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data hasil panen sebelumnya, target tanam awal yang berkisar 7.500 hektar kini meningkat menjadi sekitar 17.700 hektar.
“Target tanam tertinggi ada di Konawe dengan jumlah mencapai 6.000 hektar dari sebelumnya hanya 1.500 hektar. Target Kolaka Timur (Koltim) juga meningkat menjadi 5.000 hektar. Begitupun Bombana yang menunjukkan peningkatan target tanam yang signifikan. Secara keseluruhan, target seluruh daerah sekitar 17.700 hektar,” paparnya.
Menurut Rusdin, percepatan tanam merupakan langkah konkret untuk mengejar target tanam dalam memitigasi dampak perubahan iklim dan meningkatkan produksi beras baik di daerah maupun secara nasional.
“Kami optimis target tanam yang diberikan oleh Pak Menteri dan Dirjen Kementan bisa kita realisasikan melalui langkah nyata di lapangan,” tegasnya.